Perilaku konsumen terhadap produk produk
1.1 Latar Bekalang
Bagaimana
menjalankan roda bisnis di pasar-pasar nasional dan internasional ? yakni, apakah akan mengekspor,
merundingkan suatu pemberian lisensi atau pertanian waralaba, mendirikan usaha patungan,
atau mendirikan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya. Meskipun secara
prinsip pilihan pasar dan cara masuk merupakan keputusan yang terpisah,
karakteristik khusus negara dan juga jalan masuk pasar nasional dan internasional
serta strategi ekspansi akan berdampak pula atas pilihan cara masuk. Kita ambil contoh disini Pepsodent, Pepsodent
merupakan salah satu brand yang berhasil mengakar kuat dan
sudah lama di Indonesia yang mampu memanfaatkan peluang pasar ,
Pepsodent
adalah pasta gigi yang paling terkenal dan tertua di Indonesia, sejak awal
keberadaannya selalu memberikan keunggulan yang diminati oleh pelanggan.
Pepsodent secara aktif mendidik dan mempromosikan kebiasaan menyikat gigi
secara benar melalui program sekolah dan layanan pemeriksaan gigi gratis. Sejak
itu Pepsodent telah melengkapi jajaran produknya mulai dari pembersihan dasar
hingga pasta gigi dengan manfaat lengkap.
1.2 Strategi Pasar Yang Digunakan
Pemasaran adalah aliran produk secara fisis dan ekonomik
dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen. Pemasaran melibatkan
banyak kegiatan yang berbeda yang menambah nilai produk pada saat produk
bergerak melalui sistem tersebut.
Pasta
gigi merupakan kebutuhan penting bagi tiap individu di segala segmen dan
demografi, sehingga produksi produk tersebut sangat tinggi setiap harinya
seiring dengan tingginya permintaan, Jadi untuk memasarkan produknya agar
sampai ditangan konsumen Perusahaan Pepsodent menggunakan Analisis STP
(Segmenting, Targetting, Positioning)
1.
Segmenting
Berdasarkan daftar produk yang variatif, Pepsodent mengelompokkan
produknya berdasarkan segmentasi demografis pada variabel usia, yaitu anak-anak
dan dewasa. Pepsodent untuk anak-anak disesuaikan dengan rasa yang biasanya
disukai oleh anak-anak misalnya rasa buah dan mengandung mint yang lebih
sedikit, seperti Pepsodent Kids, Gigi Susu Strawberry, dan Gigi Susu Orange.
Kemudian untuk dewasa seperti Pepsodent Complete, Pepsodent Center Fresh dan
lain lain.
Selain Segmentasi demografis, Pepsodent juga mengelompokkan produk
untuk konsumen berdasarkan Segmentasi Tingkah laku pada variabel Manfaat,
dimana Pepsodent menciptakan beberapa produk yang menyediakan manfaat utama
pada tiap merk bagi para konsumennya, seperti Pepsodent White Pencegah Gigi
Berlubang, Pepsodent Whitening untuk pemutih gigi, Pepsodent Sensitive dan
Pepsodent Sensitive Expert untuk gigi sensitive. Segmenting pada Pepsodent
sudah sangat luas. Sehingga dengan begitu nama Pepsodent dapat menjadi pilihan
pertama yang melintas dibenak hampir seluruh masyarakat Indonesia. Pepsodent
juga dapat digunakan untuk semua jenis kelamin.
2.
Targeting
Berdasarkan analisis segmentasi diatas, bahwa Pepsodent berada di
segmentasi demografi pada variabel usia. Pepsodent menetapan target yang sesuai
untuk produk-produknya yang variatif yaitu adalah anak-anak yang masih dalam
masa pertumbuhan gigi dan orang dewasa yang memerlukan pasta gigi untuk
perlindungan gigi mereka. Penetapan target di atas didukung dengan adanya
berbagai macam produk yang variatif untuk anak-anak seperti pasta gigi dengan
rasa buah-buahan dan dewasa dengan pasta gigi yang memiliki kadar mint yang
lebih tinggi. Lalu produk-produk pasta gigi untuk mengatasi beberapa permasalah
gigi mulai dari untuk mencegah gigi berlubang dan untuk gigi sensitif.
Dalam
iklan pepsodent ini memiliki beberapa cerita yang menceritakan seorang ayah
yang mengajarkan anaknya untuk selalu menyikat gigi sesudah makan dan sebelum
tidur agar terhindar dari kuman dan mulut atau gigi tidak menjadi sarang kuman.
Dengan secara tidak langsung, iklan ini juga mengajarkan kepada konsumen yang
menonton terlebih kepada anak-anak agar mengetahui begitu pentingnya menyikat
gigi. Dengan melihat tokoh yang ditayangkan dalam iklan Pepsodent terlihat
bahwa target market dari produk Pepsodent adalah seluruh anggota keluarga dari
yang dewasa hingga anak-anak, karena tokoh keluargalah yang ditayangkan lebih
dominan dalam iklan Pepsodent.
3.
Positioning
Kata kunci setiap produk untuk tetap bertahan tergantung seberapa
inovatif sebuah produk mengikuti product life cycle (PLC) yang harus
diperbaharui memenuhi selera konsumen yang berubah, berkembang dan tumbuh
bersama dengan pola-pola perilaku dan tuntutan masyarakat. Pepsodent
menjalankan PLC secara konsisten. Sehingga tak heran jika banyak keluarga di
Indonesia menggunakan pasta gigi ini. Pepsodent pun terus melakukan inovasi
dalam kemasan, rasa, warna, bentuk, ukuran dan merancang produknya sesuai
dengan segmentasi pasarnya yakni dewasa dan anak-anak. Seperti kemasannya yang
di buat dari plastik lentur dan tutup yang lebih adaptif setelah sebelumnya
dari aluminium dan tutup lepas. Rasanya dibagi sesuai dengan cita rasa
buah-buahan atau rasa mint. Selain itu warnanya disesuaikan dengan warna-warna
trendi, yakni putih dan hijau baik isi maupun kemasannya. Ukurannya diatur dari
kecil, sedang, hingga besar. Sehingga praktis mempengaruhi harga.
1.3 Strategi Pemasaran dengan Analisis 4P (Product, Price, Place,
Promotion)
1.
Strategi Pengembangan Produk
Strategi pengembangan produk yang dilakukan oleh PT. Unilever
Indonesia pada produk pasta gigi pepsodent adalah Line extension. Line
extension adalah mengembangkan item produk dengan kategori yang sama dengan
menggunakan merek yang sama seperti rasa, bentuk, warna, dan kemasan. Dalam hal
ini, Pepsodent telah mengeluarkan berbagai varian produk yang disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat, yaitu :
-
Pepsodent White Pencegah Gigi Berlubang - PepsodentWhitening


-
Pepsodent Gigi Susu Strawberry - Pepsodent Gigi Susu Jeruk


2.
Strategi Penetapan Harga
Produk pasta gigi pepsodent menawarkan manfaat yang lengkap dengan
harga yang terjangkau. Konsumen diberikan pilihan untuk dapat menikmati manfaat
dari varian produk pepsodent disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, apakah
mencari mutu atau mencari harga rendah
3.
Strategi Pemasaran Place (Distribusi)
Strategi pemasaran distribusi yang dilakukan PT. Unilever
Indonesia pada produk pasta gigi Pepsodent adalah strategi distribusi intensif.
Strategi distribusi ini menempatkan produk dagangannya pada banyak retailer
atau pengecer serta distributor di berbagai tempat. Distribusi untuk produk
Pepsodent ini biasanya berlangsung di gudang distribusi, supermarket, pasar
tradisonal, dan warung-warung eceran. Jalur distribusi Pepsodent sudah sangat
bagus, Produk ini mudah ditemui dimana saja mulai dari hypermart, supermarket
sampai dengan warung di dekat rumah.

4.
Strategi Pemasaran Promosi
Elemen marketing yang terlihat sangat menonjol yang dilakukan PT.
Unilever Indonesia pada produk pasta gigi Pepsodent adalah sisi promotion. Hal
ini ditunjukkan pada uraian sebagai berikut:
a) Advertising
Dalam proses mengkomunikasikan produk Pepsodent ke konsumen juga
sangat signifikan. Jika kita menonton televisi, maka pepsodent akan familiar
dengan kebiasaan menyikat gigi turun-temurun. Mulai anak-anak, gadis, beranjak
menjadi ibu dan menjadi nenek-nenek. Merode lain adalah melakukan perikalanan
yang melakukan kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur.
b) Sales
Promotion
Metode ini digunakan oleh Pepsodent untuk mempengaruhi kosumennya
dengan menggukan bahasa promosi tentang pengetahuan yang mendalam mengenai
produk Pepsodent. Promosi dan komunikasi yang menarik tentunya Pepsodent akan
meningkatkan brand awareness merek tersebut.
c)
Event
Event Pepsodent pun cukup gencar dilakukan. Pepsodent yang akrab
terdengar di sekolah dengan metode pemeriksaan gigi gratis. Pepsodent
mengadakan acara Program Sekolah Pepsodent dan Pemeriksaan Gigi Gratis dan
Kampanye Pepsodent Untuk Menyikat Gigi pada Malam Hari. Diantara. Tema besar
yang digunakan Pepsodent dalam berstrategi adalah edukasi. Bekerja sama dengan
Departemen Pendidikan dan Kesehatan Pemerintah Indonesia dan diakui oleh
Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI Selain itu, pepsodent menyelenggarakan
lomba Senyum Pepsodent, melalui event ini Pepsodent memperkenalkan produknya
secara langsung dengan memberikan pengetahuan tentang manfaat bersikat gigi,
cara sikat gigi dengan benar sehingga menarik hati masyarakat untuk menggunakan
produk pepsodent.
d)
Public Relation
Public relation yang diluncurkan oleh Pepsodent melakukan hubungan
baik dengan para konsumennya dengan cara memberikan kualitas prima untuk produk
Pepsodent.
e)
Direct Marketing
Direct marketing yang dilakukan PT. Unilever Indonesia adalah
Penggunaan teknologi internet. Penggunaan teknologi ini juga menjadi concern
dalam strategi pemasaran yang dilakukan oleh Pepsodent. Internet dan mobile
merupakan media yang memiliki potensi untuk dikembangkan dalam rangka strategi
pemasarannya.
Kesimpulan
Segmentasi
pasar pada Pepsodent sudah terbilang luas sehingga merek Pepsodent dapat
menjadi pilihan pertama yang melintas di benak masyarakat Indonesia pada masa
kini. Target pasar produk Pepsodent ini adalah konsumen semua usia, baik mulai
anakanak sampai dewasa dengan berbagai kondisi ekonomi. Pepsodent
mengelompokkan produknya berdasarkan usia, ada yang khusus untuk anak-anak ada
juga yang disasarkan untuk kaum dewasa. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya
varian produk yang diluncurkan oleh Pepsodent.
Pepsodent
melaksanakan strategi pengembangan merek melalui strategi line extention dan
brand extention. Line extention adalah mengembangkan item produk dengan
kategori yang sama dengan menggunakan merek yang sama seperti rasa, bentuk,
warna, dan kemasan. Dalam hal ini, Pepsodent telah mengeluarkan berbagai varian
produk yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Brand extention adalah
mengembangkan sebuah produk dengan kategori baru tetapi tetap merek yang sama dan
ini dilakukan oleh pepsodent ketika meluncurkan sikat gigi.
A.
Sumber
http://marthasovianna.blogspot.com/2013/02/cerdasnya-pertahanan-pepsodent.html
http://www.unilever.co.id/id/aboutus/introductiontounilever/
http://blog.ub.ac.id/tyasinneka/2012/10/22/analisa-stp-produk-pepsodent/
http://www.academia.edu/5463532
Tidak ada komentar:
Posting Komentar